Rabu, 27 Februari 2013

Ilham Dari Mimpi


Pernah ga sih belajar dari mimpi atau semacam dapet ilham gitu dari mimpi?

Dulu, waktu saya lagi belajar main drum saya sempat frustasi karena ga bisa-bisa. Setiap sore saya sempetin buat belajar main drum (kebetulan dulu punya) dari mulai asal mukul, terus nyoba untuk memadukan antara pukulan hihat, snare dan pedal tapi susahnya bukan main. Sampai akhirnya saya  tidur dan mimpi  melihat orang bermain drum (gimana bentuk orangnya jangan tanya). Saya kemudian lihat dan saya coba rekam setiap gerakan pukulan yang dilakukan oleh orang itu. AMAZING nya, sampai saya bangun gerakan dan suara pukulan orang itu masih terekam baik di otak saya. Karena waktu bangun tidur adalah pas hari libur, saya langsung ngacir ke studio dan mempraktekkan gerakan dan suara pukulan yang ada di otak saya. Akhirnya saya bisa bermain drum, ya walaupun hanya pukulan dasar tapi ini lah dasar permainan drum bisa menyelaraskan antara pukulan hihat, snare dan ijakan pedal. Dan itu semua karena mimpi. Ini bukan lah suatu cerita mengada-ada tapi kenyataan yang saya alami sendiri bukan tetangga saya.

Saya ga pernah cerita ini ke orang-orang karena saya takut cuma saya sendiri yang pernah ngalamin hal kaya gini dan nantinya  disangka mengada-ada. Tapi ternyata engga, artis pujaan saya si akang Reza Rahadian juga pernah ngalamin hal kaya gini (waktu itu pas lagi acara hitam putih). Nih buat yang ga tau penampakannya akang Reza.



Si akang reza ini tadinya ngerasa sulit banget buat meranin tokoh pa habibie karena gestur dari pa habibi yang unik. Nah, karena saking sering nya si akang reza ini latihan menjadi pa habibie makanya sampai kebawa mimpi. Di dalam mimpi itu, beliau melihat pa habibie sedang berorasi, lantas disitu ia rekam gestur dan cara bicara nya pa habibie. Si akang reza pun lantas mempraktekan gestur dan cara bicara pa habibie yang telah ia rekam dengan baik di kepalanya. Dan seperti yang kita tahu, si akang reza ini bisa memerankan tokoh pa habibie dengan cukup sukses di filmnya Habibie dan Ainun.

Tuh kan ternyata ilham dari mimpi itu benar-benar ada dan bukan saya aja yang ngalamin peristiwa kaya gitu. Barangkali kalian juga pernah atau malah sering ngalamin kaya gitu, yo share disini kalo pernah. 

-nl08-

Amenore Sekunder

Apakah anda seorang wanita yang telah haid tapi tidak mengalami haid selama 1-3 bulan berturut-turut atau bahkan  6 bulan berturut-turut? Jika anda seorang wanita single dan anda yakin tidak pernah melakukan hubungan seks di luar nikah, jangan khawatir jangan cemas karena saya juga pernah ngalamin yang seperti itu.

Terhitung dari bulan Desember, Januari dan pertengahan Februari saya tidak mengalami haid. Cemas? Parno? ya tentu. Sebelum saya tau tentang kondisi ini saya jadi cemas dan parno an. Liat perut buncit dikit parno, takut nya hamil padahal demi Allah saya belum pernah melakukan hal kaya gitu. Tapi ya namanya juga parno, hal yang ga masuk akal jadi masuk akal. Takutnya dihamilin sama makhluk halus gitu (kebanyakan baca majalah misteri) atau gara-gara minum satu botol rame-rame sama cowo bisa bikin hamil gitu. Ya, sekali lagi namanya juga parno jadi dimaklumin aja pikirannya. :))

Tapi setelah saya periksa ke dokter kandungan dan perut saya di USG,  ternyata menurut istilah kedokteran hal ini di diagnosa sebagai suatu kondisi medis yang bernama Amenore Sekunder. Pasti pada baru denger kan ya? sama saya juga. So, karena IQ saya ada di atas rata-rata (anak SD) dan rasa ingin tahu yang sangat besar saya pun lantas bertanya ke mbah google. 
 
Dan menurut artikel yang saya baca, amenore sekunder itu adalah tidak adanya periode menstruasi selama tiga periode siklus menstruasi berturut turut (pada kasus oligomeneora < jumlah darah menstruasi sedikit), atau dalam periode lebih dari enam bulan pada wanita yang sebelumnya sudah memiliki siklus menstruasi. Angka kejadian berkisar antara 1-5 % hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor.

Penyebab dari amenorea sekunder adalah :
- kehamilan
- setelah kehamilan
- menyusui
- stres dan depresi
- nutrisi yang kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan, obesitas
- gangguan hipotalamus dan hipofisis
- gangguan indung telur
- menopouse
- disfungsi tiroid
- tumor otak
- kegagalan dilatasi dan kuretase
- konsumsi hormon tambahan
- konsumsi obat-obatan
- kelainan pada rahim seperti mola hidatidosa dan sindrom asherman
- kelainan endokrin
 
Gejala

gejalanya seperi berikut :
- pernah mengalami haid
- tidak mengalami haid selam 6 bulan atau lebih
- sakit kepala
- galaktore
- peningkatan atau penurunan badan
- vagina kering
- hirsutisme
- penglihatan kabut

Penanganan
penanganan amenore sekunder tergantung dari penyebabnya.
contohnya misalnya :
- saya yang penyebab nya adalah penaikan berat badan, maka oleh dokter saya dianjurkan untuk diet lemak.
- jika penyebab nya adalah hipotiroid, maka pengobatannya adalah suplemen tiroid.

Karena saya anak yang baik dan taat pada perintah dokter (:puke!) untuk diet lemak, sekarang saya pun telah haid kembali. HOREEEE Alhamdulillah :)

Sumber 
www.lusa.web.id
www.doktergaul.com

Jumat, 15 Februari 2013

Perjalanan Panjang, Hebat dan Menyenankan ( Malang ) - Part 3

Dari semua pengalaman yang pernah saya alami, pengalaman duduk di atap jeep ini yang paling BERKESAN.


Gimana engga, jam 2 pagi, saya, rini dan ncek duduk di atap jeep dengan udara malam yang pastinya nampar abis muka kita saking dinginnya. Berikut jalur yang kita tempuh itu tidaklah selalu mulus, dan alhasil kita yang duduk di besi-besi atap harus menahan sakitnya si itu (taulah siapa). Terlebih lagi kalo ada ranting pohon yang menjulur sampai ke tengah jalan, kita harus siap-siap untuk merunduk samapai semua ranting nya terlewati. Kurang lebih 2 jam perjalanan dari homestay menuju bromo, dan itu diselingi dengan acara nyasar karena ternyata supir ternyata ga bisa liat jejak mobil yang sebelumnya melintas, ada-ada aja. 

Pukul 04:00 tiba di petigen, kita foto-foto sambil nunggu sunrise muncul. Hawa disana dingin banget, pake baju rangkap empat masih tetep kedinginan. Pokoknya kalo kesana jangan lupa deh pake baju rangkap 4 atau 5, bawa sarung tangan, masker, kupluk sama pake kaos kaki. Gunung batok dan gunung bromo masih tidak terlihat, yang terlihat hanyalah kabut yang menyelimuti mereka. Sekitar pukul 05.30 sunrise muncul perlahan-lahan, faktor cuaca yang lumayan mendung bikin sunrise muncul cukup lama. Kabut mulai turun perlahan, gunung batok dan gunung bromo pun mulai terlihat wujudnya. 







Namun, belum juga puas menikmati sunrise panitia udah nyuruh turun kerena kita akan melanjutkan perjalanan ke bromo. Perjalanan dilanjutkan menuju bromo dengan menggunakan jeep lagi. Masuk ke kawasan bromo, kita pun disambut oleh lautan pasir halus berwarna kecoklatan. Jeep pun diparkir bersama jeep-jeep lainnya. Saya dan rombongan berjalan kaki menyusuri lautan pasir. Saya pikir, lautan pasir yang saya injak adalah butiran pasir bersih yang bisa saya pegang tanpa takut kotor. Tapi ternyata bayangan saya salah, lautan pasir itu sudah tercemar oleh kotoran kuda yang memang banyak berseliweran di kawasan bromo, benar benar disayangkan. Saya rasa seharusnya hal ini bisa diatasi jika para joki kuda mau memberikan kantung dibawah perut kuda untuk menampung kotoran kuda sehingga tidak berserakan di pasir. Belum lagi aroma yang ditimbulkan oleh kotoran kuda tersebut sangat mengganggu. Para pengunjung yang niatnya ingin merasakan udara segar pegunungan malah mendapatkan “zonk” dengan menghirup aroma kotoran kuda. Satu hal lagi yang mengganggu saya yaitu jalur pendakian manusia yang disamakan dengan jalur pendakian kuda. Jadi, untuk menuju pertengahan puncak, pengunjung bisa menunggangi kuda dengan membayar Rp 20.000. Dengan jalur yang cukup sempit, kita harus bergantian dengan kuda-kuda tersebut. 
 






Akhirnya perjuangan melewati kotoran-kotoran kuda pun terbayar saat sampai di pertengahan puncak. Pemandangan yang disajikan oleh alam sungguh indah, Subhanallah.  Saya serasa berada di negeri di atas awan, ya walaupun sesungguhnya itu adalah kabut. Gunung batok terlihat jelas, orang-orang yang sedang mendaki pun terlihat begitu kecil dari atas sana. Saya pun bertemu teman-teman saya setelah sebelumnya saya mendaki sendirian karena terlalu asik foto-foto. Momen seperti ini pun tidak lengkap rasanya tanpa foto-foto. :)



 



Kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncak bromo, kali ini dengan menyusuri tangga bromo. Tangga yang harus kita lalui cukup tinggi dan cukup sempit, satu anak tangga hanya berisi dua orang saja (jalur bolak balik ). Naik tangga menuju puncak bromo bukan berarti ga ngos-ngosan loh, beberapa kali saya dan teman-teman berisitirahat sejenak di celah-celah tangga tentunya sembari foto-foto. :)



Cuma tinggal setengah perjalanan lagi menuju puncak dan saya pun lanjut ke puncak dengan napas yang masih ngos-ngosan. Sudah tidak ada lagi celah tangga yang bisa dijadikan tempat istirahat, terpaksa saya harus menguatkan diri untuk segera mencapai puncak.  Dan akhirnya…kaki saya berhasil menginjak anak tangga terakhir dan saya pun berada di puncak Bromo, Alhamdulilah sampai juga. :)
Puncak bromo tidak seluas puncak gunung yang pernah saya lihat di televisi. Ditambah lagi dengan banyaknya orang yang berada di puncak, membuat kami cukup berdesak-desakan, tapi it’s OK!. Pemandangan dari puncak benar-benar luar biasa, benar-benar seperti berada di atas awan. Lautan pasir yang membentuk gelombang benar-benar menawan. Kumpulan orang-orang yang berada di bawah terlihat lebih kecil daripada saat saya berada di pertengahan puncak tadi. 







 

Setelah puas menikmati lautan pasir dari puncak, panitia pun memberikan aba-aba untuk turun gunung. Eits, tapi kali ini kami tidak akan turun dengan menggunakan tangga melainkan turun dengan menyusuri pasir. Rasanya badan lemes banget ketika menyusuri pinggiran kawah, jalur yang sempit dan banyaknya pengunjung yang nongkrong disitu, membuat langkah saya dan teman-teman yang lain harus sangat berhati-hati. Karena kalau tidak kami bisa terpeleset dan turun dalam keadaan menggelinding. :)
 
Akhirnya sampai di lokasi dimana kita akan turun menyusuri pasir. Panita memberikan pengarahan agar kita bisa turun dengan selamat. Salah satu instruksi yang diberikan adalah kita harus berjalan menggunakan tumit, gunanya agar kaki kita menancap di pasir dan jika kita terjatuh maka kita tidak akan jatuh ke depan melainkan jatuh dengan cara telentang. Hebatnya ada peserta berumur 5 taun yang ikutan turun menyusuri pasir ini, salut!. Saya dan teman-teman lain pun akhirnya turun menyusuri pasir, ternyata praktek tidaklah semudah teori. Saya pun berjalan dengan hati-hati menyusuri pasir tersebut. Dan entah kenapa hanya tinggal saya dan rini yang masih belum sampai ke bawah sedangkan peserta lainnya cepat sekali, hahaha. 



Panitia pun menyuruh kami untuk kembali ke jeep karena kita akan melanjutkan perjalanan ke bukit savana atau yang lebih dikenal dengan nama bukit teletubbies karena bentuk bukitnya yang bergelombang. Saya dan teman-teman pun menyusuri lembah-lembah pasir, yang tidak ada ‘ranjau’ nya. Selama perjalanan menuju jeep, banyak pedagang yang menawarkan dagangannya dari mulai baju, kupluk, sarung tangan, dan air minum. Hanya saran saja, jika ke kawasan wisata sebaiknya membawa bekal air minum sendiri karena harga air minum di kawasan wisata sangat mahal. :)

Saya dan dua teman saya lagi-lagi naik di atap jeep. Rupanya kita tidak jadi menuju bukit teletubbies gara-gara waktu nya mepet dengan jadwal pulang. Tapi semuanya itu terbayar saat kita disuguhi pemandangan bukit yang amat sangat indah di kanan kiri jalan. Pemandangan yang tidak kita lihat saat kita berangkat karena ditutupi gelap. Akhirnya pada pukul 11:00 sampai lah kita di homestay setelah menempuh dua jam perjalanan. Hanya disediakan waktu dua jam untuk mandi dan bersih-bersih karena pada pukul 13:00, panita akan mengantarkan kita ke stasiun.

Waktu berjalan begitu cepat dan saya beserta teman-teman saat ini sudah berada di stasiun malang. 18 jam perjalanan harus kita tempuh untuk kembali lagi ke jakarta. Liburan selama dua hari satu malam rasanya hanya seperti mimpi. Namun, tidak ada rasa penyesalan sedikit pun walaupun semuanya terjadi begitu singkat. Pengalaman ke bromo merupakan pengalaman yang sangat berkesan, sebuah pengalaman yang harus ditempuh dengan perjalanan panjang, hebat dan menyenangkan. :)

Nl08

Rabu, 13 Februari 2013

Perjalanan Panjang,Hebat dan Menyenangkan ( Malang ) - Part 2



Sebelum pukul 13:00, kita pun diberi waktu untuk beristirahat, makan dan membersihkan badan. Agenda selanjutnya adalah pergi ke coban pelangi dan memetik apel di kebun apel. Dengan menggunakan angkot kita pun pergi ke coban pelangi. Coban pelangi adalah tempat dimana kita bisa melihat air terjun dan jika beruntung bisa melihat pelangi di sekitar air terjun. Dari homestay ke coban pelangi sekitar 15 menit. Menuju air terjun jarak yang ditempuh kurang lebih 1 jam dengan jalur turun naik. Pergi ke tempat wisata ga bakal lengkap kalo ga ada acara foto-foto, dan inilah hasil jeprat jepret saya selama di coban pelangi. 








Sampai di dekat air terjun rasanya seperti keujanan. Tampiasan air nya benar-benar bisa membuat kita basah kuyup. Tapi sumpah! Ini air terjun keren banget, soalnya saya baru liat air terjun yang setinggi ini. Setelah puas melihat air terjun dan foto-foto, kita disuruh naik lagi ke atas dan melanjutkan perjalanan ke kebun apel. Beneran deh, perjalanan balik ke atas cukup berat, ya sekalian itung-itung pemanasan sebelum ke bromo.

Sekitar pukul 15:30, saya beserta rombongan lainnya beranjak dari coban pelangi menuju kebun apel. Tapi sayang ditengah perjalanan cuaca mulai tidak bersahabat, hujan yang cukup besar mengguyur kota malang. Tapi berhubung sudah terlanjur menuju kebun apel dan kapan lagi coba ke kebun apel, ya sudah saya dan rombongan tetap metik apel di kebun sambil memakai jas ujan yang disediakan panitia.
Di kebun apel, kami boleh memakan apel sepuasnya dan GRATIS!. Tapi segratis-gratis nya paling juga cuma bisa makan maksimal 2 apel gara-gara udah kekenyangan. Panitia pun membagikan kantong plastik untuk apel yang akan dibawa pulang, tapi  syaratnya apel tersebut harus ditimbang terlebih dahulu dan harga 1 kg nya adalah Rp 12.000.

Pukul 17:00, saya beserta rombongan balik ke homestay. Acara malam hari adalah bebas, tapi diusahakan untuk beristirahat yang cukup, karena pukul 02:00 kami semua akan berangkat menuju petigen untuk melihat sunrise dan melanjutkan ke bromo.Saya dan teman-teman satu homestay akhirnya memutuskan untuk santai santai sambil ngobrol. Teman-teman saya yang kelaparan pun membeli baso malang yang lewat di depan homestay. Dan percaya ga sih kalo baso malang disana tuh harga satu itemnya cuma Rp 250 aja, asli murah banget hahaha. Beli 3000 aja tuh rasanya mangkok udah penuh aja dan teman-teman saya pun pada ga abis. Selesai makan terus main poker sebentar, pukul 21:00 kami pun tidur. pukul 01:30, alarm saya pun bunyi dan saya pun membangunkan teman-teman yang lain. Sumpah buat cuci muka sama sikat gigi malesnya minta ampun gara-garanya air nya dingin banget, kumur-kumur tuh rasanya kaya ngulum es batu.

Bersambung.

Selasa, 12 Februari 2013

Perjalanan Panjang, Hebat dan Menyenangkan ( Malang ) - Part 1



Berawal dari ajakan seorang teman, dan akhirnya membawa saya kepada sebuah perjalanan panjang, hebat dan menyenangkan. 

1 Februari 2013, pukul 14:00, stasiun pasar senen. Kereta api ekonomi jurusan pasan senen-malang (PP) telah merapat di stasiun pasar senen.  Saya, rini, mba sari, ncek, mas tommi, mba dita dan mba rika yang udah nunggu sejak pukul 13:00 langsung naik ke kereta dan mencari tempat duduk masing-masing. Kereta mulai jalan sekitar pukul 15:30, ngaret setengah jam dari waktu keberangkatan.




Banyak yang bilang, kereta ekonomi matarmaja yang saya tumpangi ini jauh dari kata layak. Ada yang bilang kursi yang digunakan seperti kursi kopaja, keras. Kamar mandinya juga tidak layak, kotor. Mungkin pernyataan seperti diatas memang benar, tapi itu dulu. Yang ada kenyataannya sekarang kereta api matarmaja menurut saya sudah cukup layak. Kursi yang saya duduki pun cukup lah untuk ukuran kereta dengan tiket  seharga Rp 51.000, ya walaupun kita harus puas duduk dengan posisi tegak tapi setidaknya kepala masih bisa bersandar tidak seperti kursi kopaja. Saya pun mengecek kamar mandinya dan Alhamdulillah kamar mandinya juga bersih, lengkap dengan peralatannya. 





Perjalanan jakarta-malang menghabiskan waktu kurang lebih 18 jam. Untungnya saya berangkat bareng teman-teman yang lain jadi selama di perjalanan bisa ngobrol ngalor ngidul, bercanda, main TTS bareng, dll. Saya ga tau deh kalo saya berangkat sendirian, kemungkinan bakal jadi bangke gara-gara kebanyakan tidur. Oiya untuk solat, saya dan teman-teman melakukannya sambil duduk.

Kereta berhenti hampir di setiap stasiun, maklumlah kereta ekonomi kan banyak ditunggu banyak orang. Selain itu yang membuat perjalanan semakin lama adalah ketika kereta ekonomi harus mengalah pada kereta eksekutif.  Ternyata istilah kasta tidak hanya berlaku di dunia manusia aja, di dunia pekeretaan pun kereta dengan kasta yang lebih rendah harus mengalah pada kereta dengan kasta yang lebih tinggi.   Suasana kereta menjadi langsung ramai ketika berhenti di setiap stasiun karena banyak pedagang yang masuk kereta dan menjajakan jualannya. Dari mulai nasi pecel, pop mi, nasi rames, makanan dan minuman ringan, buku TTS, mainan anak-anak, alat pijat dan masih banyak lagi.  

Saat yang paling menyenangkan di kereta adalah ketika menanti sunrise datang. Saya dan teman-teman berdiri di pintu kereta dan merasakan angin pagi menampar wajah kita, segar!. Pukul 06:00, kereta berhenti di stasiun blitar. Karena kereta berhenti cukup lama, saya dan teman-teman memutuskan untuk turun dan mengambil gambar. Suasana pagi di stasiun blitar sungguh indah, hangat dan memukau (majas perlebayan), serius indah karena matahari benar-benar menyapa kita dengan sinar nya yang masih berwarna orange, hangat!.  Kira-kira 20 menit kemudian kereta pun bergerak lagi menuju malang.




2 Februari 2013, pukul 08:00, akhirnya kereta merapat di stasiun malang kota baru, ALHAMDULILLAH!.


Tim dari BLAKRAX ADVENTURE telah menjemput kita di stasiun. Rupanya banyak juga grup lain yang naik kereta matarmaja, baru ngeh. Sambil menunggu peserta yang naik kereta lain (red : eksekutif), saya dan teman-teman diajak menuju kendaraan yang akan membawa kita ke homestay. Kendaraan yang akan kita tumpangi sampai homestay adalah angkot. Panitia dari blakrax membagikan sarapan yaitu nasi box yang berisi nasi dan ayam bakar, fiuh…akhirnya setelah 18 jam bertemu nasi juga.

Sekitar pukul 09:00 dan rombongan telah komplit, perjalanan dilanjutkan ke homestay dengan menggunakan angkot. Lama perjalanan sekitar 1 jam dengan dua kali pergantian angkot. Selama perjalanan ke homestay, saya merasa de ja vu karena pemandangan menuju homestay hampir sama dengan yang ada di Ciwidey Bandung, jalur mendaki dengan pemandangan alam di kanan kiri.
Homestay dipisah pisah per grup. Jarak antara satu homestay dengan homestay lainnya ada yang jauh ada juga yang dekat. Saya dan teman satu grup perempuan berada di satu homestay yang sama. Homestay yang kami tempati cukup nyaman, tempat tidur dan selimutnya bersih, colokan listriknya banyak dan yang terpenting kamar mandi nya dilengkapi dengan fasilitas air panas. 

Bersambung.