Berawal dari ajakan seorang teman, dan akhirnya membawa saya
kepada sebuah perjalanan panjang, hebat dan menyenangkan.
1 Februari 2013, pukul 14:00, stasiun pasar senen. Kereta
api ekonomi jurusan pasan senen-malang (PP) telah merapat di stasiun pasar senen. Saya, rini, mba sari, ncek, mas tommi, mba
dita dan mba rika yang udah nunggu sejak pukul 13:00 langsung naik ke kereta
dan mencari tempat duduk masing-masing. Kereta mulai jalan sekitar pukul 15:30,
ngaret setengah jam dari waktu keberangkatan.
Banyak yang bilang, kereta ekonomi matarmaja yang saya
tumpangi ini jauh dari kata layak. Ada yang bilang kursi yang digunakan seperti
kursi kopaja, keras. Kamar mandinya juga tidak layak, kotor. Mungkin pernyataan
seperti diatas memang benar, tapi itu dulu. Yang ada kenyataannya sekarang
kereta api matarmaja menurut saya sudah cukup layak. Kursi yang saya duduki pun
cukup lah untuk ukuran kereta dengan tiket
seharga Rp 51.000, ya walaupun kita harus puas duduk dengan posisi tegak
tapi setidaknya kepala masih bisa bersandar tidak seperti kursi kopaja. Saya
pun mengecek kamar mandinya dan Alhamdulillah kamar mandinya juga bersih,
lengkap dengan peralatannya.
Perjalanan jakarta-malang menghabiskan waktu kurang lebih 18
jam. Untungnya saya berangkat bareng teman-teman yang lain jadi selama di
perjalanan bisa ngobrol ngalor ngidul, bercanda, main TTS bareng, dll. Saya ga
tau deh kalo saya berangkat sendirian, kemungkinan bakal jadi bangke gara-gara
kebanyakan tidur. Oiya untuk solat, saya dan teman-teman melakukannya sambil
duduk.
Kereta berhenti hampir di setiap stasiun, maklumlah kereta
ekonomi kan banyak ditunggu banyak orang. Selain itu yang membuat perjalanan
semakin lama adalah ketika kereta ekonomi harus mengalah pada kereta
eksekutif. Ternyata istilah kasta tidak
hanya berlaku di dunia manusia aja, di dunia pekeretaan pun kereta dengan kasta
yang lebih rendah harus mengalah pada kereta dengan kasta yang lebih tinggi. Suasana
kereta menjadi langsung ramai ketika berhenti di setiap stasiun karena banyak
pedagang yang masuk kereta dan menjajakan jualannya. Dari mulai nasi pecel, pop
mi, nasi rames, makanan dan minuman ringan, buku TTS, mainan anak-anak, alat pijat
dan masih banyak lagi.
Saat yang paling menyenangkan di kereta adalah ketika menanti
sunrise datang. Saya dan teman-teman berdiri di pintu kereta dan merasakan
angin pagi menampar wajah kita, segar!. Pukul 06:00, kereta berhenti di stasiun
blitar. Karena kereta berhenti cukup lama, saya dan teman-teman memutuskan
untuk turun dan mengambil gambar. Suasana pagi di stasiun blitar sungguh indah,
hangat dan memukau (majas perlebayan), serius indah karena matahari benar-benar
menyapa kita dengan sinar nya yang masih berwarna orange, hangat!. Kira-kira 20 menit kemudian kereta pun
bergerak lagi menuju malang.
2 Februari 2013, pukul 08:00, akhirnya kereta merapat di
stasiun malang kota baru, ALHAMDULILLAH!.
Tim dari BLAKRAX ADVENTURE telah
menjemput kita di stasiun. Rupanya banyak juga grup lain yang naik kereta
matarmaja, baru ngeh. Sambil menunggu peserta yang naik kereta lain (red :
eksekutif), saya dan teman-teman diajak menuju kendaraan yang akan membawa kita
ke homestay. Kendaraan yang akan kita
tumpangi sampai homestay adalah
angkot. Panitia dari blakrax membagikan sarapan yaitu nasi box yang berisi nasi
dan ayam bakar, fiuh…akhirnya setelah 18 jam bertemu nasi juga.
Sekitar pukul 09:00 dan rombongan telah komplit, perjalanan
dilanjutkan ke homestay dengan
menggunakan angkot. Lama perjalanan sekitar 1 jam dengan dua kali pergantian
angkot. Selama perjalanan ke homestay, saya
merasa de ja vu karena pemandangan menuju homestay
hampir sama dengan yang ada di Ciwidey Bandung, jalur mendaki dengan
pemandangan alam di kanan kiri.
Homestay dipisah
pisah per grup. Jarak antara satu homestay dengan homestay lainnya ada yang
jauh ada juga yang dekat. Saya dan teman satu grup perempuan berada di satu homestay yang sama. Homestay yang kami tempati cukup nyaman, tempat tidur dan
selimutnya bersih, colokan listriknya banyak dan yang terpenting kamar mandi
nya dilengkapi dengan fasilitas air panas.
Bersambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar